Jumat, 09 April 2021

Zoro dan Sanji: Orang-orang Kepercayaan Pemimpin

(Peringatan: Mungkin mengandung spoilers.)
(Sumber: zerochan.net)

Membahas kepemimpinan dalam "One Piece" mungkin tidak ada habis-habisnya karena tiap karakternya unik dan punya motivasinya masing-masing. Ada satu faktor yang menjadi sorotan dalam "One Piece", yaitu bagaimana prinsip bajak laut dan militer angkatan laut begitu berbanding terbalik dan sering menghasilkan "tumbukan" yang menjadi latar banyak konflik dalam cerita "One Piece". Namun, bukan itu yang akan kita bahas sekarang.

'Kepemimpinan' mungkin merupakan istilah yang bersifat netral. Aku pribadi berpendapat bahwa yang menjadi masalah bukan kepemimpinannya yang baik atau buruk, melainkan bagaimana kepemimpinan itu dipergunakan. Orang jahat yang cerdas dan cakap dalam kepemimpinannya bisa jadi lebih berpengaruh secara signifikan ketimbang orang yang kepemimpinannya buruk tetapi baik hati ....

Akan tetapi, mari kita bahas dua tokoh penting dalam "One Piece" yang menemani petualangan Luffy mengarungi samudra, yaitu Roronoa Zoro dan Vinsmoke Sanji. Zoro dan Sanji termasuk tokoh-tokoh "One Piece" yang punya keunikan tersendiri. Zoro dan Sanji adalah dua anggota kru Bajak Laut Topi Jerami, kru bajak laut Luffy, yang terkuat kedua-ketiga (entah bagaimana urutannya) setelah Luffy. Hal itulah yang membuat Zoro dan Sanji dianggap menjadi "wakil" kapten bajak laut mereka. Aku tertarik menuliskan perbandingan mereka berdua setelah membaca sebuah artikel di opfanpage.com ini. Akhirnya, aku pun mulai menggali teori-teori kepemimpinan dari literatur dan mencoba membahas kepemimpinan mereka berdua lebih dalam lagi.

Manajemen Mereka dalam Kelompok
Sebenarnya, manajer dan pemimpin merupakan dua hal yang berbeda. Manajer terfokus dalam melakukan sesuatu sesuai aturan, logika, norma, etika, dsb. agar sistem, mulai dari input, proses, dan keluarannya dapat dinilai positif (doing things right). Pemimpin terfokus dalam melakukan sesuatu yang ia yakini benar secara personal lalu baru ia sesuaikan dengan batasan-batasan yang ada (doing the right things). (Aku tidak yakin itu penjabaran yang tepat atau tidak, tetapi ya sudahlah, ya.) Manajer belum tentu bisa disebut menjadi pemimpin, tetapi pemimpin seharusnya bisa menjadi manajer. Nah, sebagai kapten, Luffy bukan manajer yang andal; ia tidak mahir dalam manajemen "harus pergi ke mana habis ini?" dan juga hal lainnya. Hal-hal itu biasanya diserahkan ke krunya, tidak terkecuali Zoro dan Sanji, bahkan untuk manajemen dirinya sendiri. Luffy yang polos terkadang dapat bertindak egois dan kasar. Zoro adalah orang yang dapat membuat Luffy kembali ke jalan yang benar dan mendorong Luffy untuk terus maju ke depan tanpa gentar. Ia menjadi voice of reason-nya Luffy dan ia yang memastikan Luffy mampu berlaku sesuai ekspektasi kelompok krunya. Ia bisa menentang Luffy dan apapun yang Luffy lakukan, tetapi itu demi kebaikan Luffy sendiri. Sementara itu, Sanji, dalam perannya, adalah orang yang memastikan anggota kru yang lain baik-baik saja. Ia dapat meyakinkan orang-orang bahwa apapun masalah yang ada pasti bisa diselesaikan (apalagi kalau itu masalah yang disebabkan oleh kaptennya sendiri) dan menjadi pengganti Luffy saat Luffy tidak ada. Sanji bukanlah orang yang mau membiarkan masalah pribadinya menambahi masalah di kru bajak lautnya dan melibatkan orang-orang tidak berkepentingan dalam masalahnya tersebut (contohnya seperti saat di Whole Cake Island). Zoro berbicara tentang manajemen aksi, Sanji berbicara tentang manajemen emosi/perasaan.

Potensi Kepemimpinan Mereka
Tidak dipungkiri bahwa orang-orang yang menjadi kepercayaan pemimpin adalah para pemimpin juga. Menurut pandanganku, kepemimpinan Zoro dan Sanji sebenarnya sudah sangat bagus terutama di bagian manajemen mereka dan sangat efektif untuk hal-hal teknis, tetapi masih kalah autentik jika dibandingkan dengan kapten mereka. Saat aku menulis tentang perbandingan kepemimpinan Luffy dan Bruno Bucciarati dari "JoJo's Bizarre Adventure Part 5: Golden Wind", yang banyak tersorot adalah masalah autensitas kepemimpinan mereka. Itu tidak berarti kepemimpinan Zoro dan Sanji tidak bisa autentik.  Agar kepemimpinan Zoro dan Sanji menjadi lebih autentik, "asli" dan "nyata", mereka perlu memaksimalkan kekuatan yang mereka miliki yang dapat berpengaruh untuk mereka dan orang-orang yang dipimpin.

Ada 6 sumber kekuatan untuk memimpin:
  • Referent power (kekuatan untuk disukai dan dijadikan contoh)
  • Expert power (kekuatan keahlian akan suatu bidang)
  • Legitimate power (kekuatan posisi)
  • Reward power (kekuatan untuk memberi penghargaan)
  • Coercive power (kekuatan untuk memberi hukuman dan sanksi)
  • Information power (kekuatan informasi)
Mari kita lihat kekuatan yang kemungkinan dimiliki Zoro dan Sanji. Zoro si pendekar pedang memiliki referent power (Zoro kuat),  expert power (Zoro ahli pedang), dan legitimate power (Zoro dulu dikenal sebagai "pemburu bajak laut" yang membuatnya cukup ditakuti dan Zoro memang memiliki aura yang tegas). Sanji si koki memiliki expert power (Sanji bisa masak), reward power (Sanji membuat makanan untuk orang yang lelah bekerja dan kelaparan), dan information power (Sanji cukup pintar membaca keadaan dan mengolah informasi).

Kemudian, kita hubungkan dengan mimpi mereka. Mimpi Zoro adalah menjadi pendekar pedang paling kuat di dunia "One Piece". Mimpi Sanji adalah menemukan All Blue, suatu bagian tempat bertemunya seluruh laut di dunia "One Piece" di mana seluruh jenis ikan di laut dapat ditemukan sehingga ia bisa memasak bermacam-macam masakan seafood yang lezat. Bagaimana parameter ketercapaian mimpi mereka? Zoro harus mengalahkan pendekar pedang terkuat saat ini, yaitu Dracule Mihawk. Sanji harus membuktikan bahwa keberadaan All Blue itu nyata dan menemukan jalan menuju All Blue tersebut.

Selama perjalanan mereka sebagai bajak laut, mereka sesungguhnya dapat menciptakan strategi meraih mimpi mereka masing-masing dengan menerapkan kunci-kunci strategi ini. (Jika ingin tahu lebih lanjut tentang strategi bisa dibaca di sini.)
  • Posisi mereka sekarang: Di mana mereka sekarang? (Where they are now)
  • Tujuan mereka: Di mana mereka mau berakhir? (Where they want to end up)
  • Penilaian terhadap rintangan di antara mereka dan tujuan mereka yang harus dihadapi: Apa yang menghalangi mereka sekarang? (What stands in between)
  • Keputusan terhadap metode pendekatan ke rintangan mereka: Apa pendekatan terbaik yang dapat dipilih? (A chosen approach)
  • Aksi yang diambil: Apa saja aksi yang dapat dilakukan selama melalui rintangan? (A specific course of action)

Zoro dan Sanji memang berasal dari dua latar yang berbeda (Zoro sebagai pemburu bajak laut, Sanji sebagai koki di sebuah restoran terapung) dan kita lihat kondisi existing mereka dari setelah mereka menjadi kru Bajak Laut Topi Jerami. Maka dari itu, kita asumsikan keadaan mereka sekarang (where they are now) sama dengan detail yang berbeda. Dua tabel berikut ini akan merincikan strategi untuk Zoro dan Sanji berdasarkan kunci-kunci strategi.


Sayangnya, Zoro dan Sanji belum terlalu menjalankan strategi mereka karena lebih terlarut dalam membantu Luffy menjadi raja bajak laut. Jika Zoro atau Sanji diberi kekuasaan lebih dalam kru bajak laut mereka, mereka dapat mengejar mimpi mereka dengan lebih cepat, tetapi tentu saja itu tidak mungkin. Itu sama saja seperti membuat sebuah kerajaan diperintah oleh lebih dari satu orang raja, ada tiga raja pula. Pasti banyak pertentangan, perselisihan, dan bahkan perang di kerajaan tersebut. Perilaku Zoro dan Sanji yang lebih mementingkan mimpi Luffy memang patut diapresiasi lebih. (Zoro berguru kepada Dracule Mihawk yang seharusnya merupakan pendekar pedang yang ia kalahkan. Sanji ditekan untuk mengembangkan kekuatannya di antara para pria trans. Tentu perlu keberanian yang tinggi dan merelakan harga diri masing-masing.)

Luffy, kapten mereka, adalah orang dengan tujuan serial: menemukan One Piece lalu menjadi raja bajak laut (eh, apa terbalik?). Kalau dari yang aku perhatikan, Luffy yang kelihatannya bodoh malah sudah menerapkan strateginya sendiri untuk mewujudkan mimpinya (kalau saja Luffy lebih pintar untuk menyadari bahwa dia bisa jadi seorang ahli strategi. Sasuga Luffy!). Jika begitu, Zoro dan Sanji bisa belajar langsung dari kapten mereka, Luffy. Aku yakin itu akan efektif melihat persaingan Zoro dan Sanji dalam banyak hal selama ini yang bakal membuat mereka menjadi pemimpin yang lebih baik ke depannya.
(Sumber: greenscene.co.id)

"Siapa yang Lebih Baik?"
Dengan ini, tanpa perlu merendahkan pihak lainnya, aku akan bilang bahwa Sanji lebih baik daripada Zoro untuk saat ini. Kepemimpinan adalah tentang proses di mana dan bagaimana seorang individu memengaruhi individu-individu lain dalam suatu kelompok untuk meraih suatu tujuan. Sanji sudah lebih banyak memperlihatkan hal tersebut ketimbang Zoro dan berikut beberapa buktinya:
  • Sanji dapat memimpin pelayaran "Kru Alis Keriting" dari Dressrosa ke Zou seolah-olah ia kaptennya. (Poin ini disebabkan Sanji punya kepekaan arah yang lebih baik daripada Zoro.) 
  • Sanji mencegah Luffy semakin menyakiti Usopp di waktu Usopp berkeinginan untuk keluar dari kru Bajak Laut Topi Jerami.
  • Sanji mendapatkan kepercayaan penuh dari Luffy tidak hanya sebagai koki, tetapi juga sebagai seseorang yang dapat menggantikannya memimpin (lihat poin paling pertama) dan yang mampu membantunya menjadi raja bajak laut.
  • Sanji berhasil meyakinkan keluarganya dan beberapa sanak saudara Charlotte Pudding untuk membantunya serta Luffy dkk. keluar dari Whole Cake Island (baik langsung maupun tidak langsung).
  • Sanji memotivasi orang-orang lain untuk semakin percaya kepada diri mereka sendiri. (Sanji memotivasi Usopp untuk melakukan apa yang kru lain tidak bisa lakukan agar dapat menyelamatkan Robin yang ditangkap.)
  • Sanji tidak hanya melindungi, tetapi juga mengayomi para wanita. (Sanji memberi pelajaran berharga dalam memasak kepada para koki wanita.)
  • Sanji bahkan berusaha merahasiakan masalah pengorbanan Zoro yang membuat Zoro menderita dari menerima seluruh rasa sakit Luffy yang diekstrak Bartholomew Kuma supaya anggota kru lainnya tidak terbebani.
  • Selebihnya ada di sini.

Sekalipun salah satu dari mereka memiliki Conqueror's Haki, salah satu kekuatan "supernatural" pertanda bahwa seseorang memiliki kualitas seorang raja, yang menentukan seseorang pemimpin yang baik adalah keterampilannya dalam hubungan antarmanusia secara umum. Memang, kalau dilihat dari hubungan dengan Luffy, hubungan Luffy dan Zoro lebih baik secara simbiotis. Zoro lebih dekat secara emosional dan fisik dengan Luffy serta Zoro terus-menerus terlihat bersama dengan sang kapten sedari awal sehingga itulah yang membuat Zoro dan Luffy saling men-support satu sama lain secara konstan. Dari situ, Zoro tampaknya hanya lebih seperti konsultan atau penasihat yang baik dan loyal, andalan para pemimpin. Tenang saja, aku tidak akan bilang Zoro buruk. Aku selalu meyakini Zoro adalah seorang petarung sejati yang rela berkorban untuk kaptennya, begitu juga sebaliknya bagi Luffy untuk Zoro. Zoro juga suportif kepada anggota kru lainnya seperti Sanji, tetapi Zoro masih perlu membangun kedekatan itu sehingga tidak ada lagi "sekat" antara penyosokan Zoro si wakil kapten dan anggota kru lain. Jika berhasil, Zoro bisa lebih efektif memberi pengaruh baik kepada orang lain, dimulai dari kru bajak lautnya hingga nanti saat Zoro menjadi pendekar pedang terkuat di dunia. Aku bisa bayangkan Zoro menjadi seorang mentor yang mengajarkan siapapun ilmu pedang. Itu mungkin dapat menjadi karier bagus untuk Zoro setelah petualangannya di samudra berakhir. Melalui itu, Zoro bisa menjadikan dirinya sendiri seseorang yang memandu dan memengaruhi orang lain seperti seorang pemimpin juga.

Apakah Aku Salah atau Benar?
Yah, aku sendiri tidak tahu. Inilah salah satu daya tarik dari "One Piece". Seperti yang kubilang di awal, tiap karakternya unik. Motivasi, latar belakang, kepribadian, dan nilai inti (core value) yang dipegang yang bervariasi pada karakter-karakternya membuat "One Piece" begitu berwarna dan menjadi hal menarik. Zoro dan Sanji adalah dua karakter yang sangat berbeda. Zoro adalah tipikal orang yang akan mengorbankan segalanya, termasuk nyawanya, demi mimpinya dan apa yang ia percayai (karena prinsip bushido-nya), sedangkan Sanji adalah orang yang pernah merasakan rasanya sekarat sehingga ia memiliki keinginan bertahan hidup yang tinggi (dan karena itulah ia sangat mahir memasak supaya bisa makan sebagai kemampuan survival-nya). Zoro berpikiran kalau wanita dan pria itu setara serta wanita bisa jadi sangat kuat, sementara Sanji meyakini bahwa wanita butuh dilindungi dan tidak boleh disakiti meskipun wanita berbohong atau berlaku buruk. Masih banyak lagi yang membedakan mereka. Akan tetapi, tetap saja mereka masih memiliki tujuan yang sama. Mereka membantu kapten mereka dalam perjalanannya menjadi raja bajak laut. Dengan begitu, mimpi mereka masing-masing juga dapat tercapai.

Oke. Sebenarnya, alasan aku tidak betul-betul tahu adalah karena aku sendiri belum pernah menonton dan membaca manga "One Piece" langsung. Aku hanya tahu ceritanya dari cuplikan-cuplikan saja. Kuakui, aku mungkin butuh menonton langsung "One Piece" secara keseluruhan, tetapi akan kulakukan suatu hari nanti. Ada kabar yang mengatakan kalau Eiichiro Oda, pengarang dari "One Piece", akan mengakiri serinya 45 tahun lagi. Namun, aku belum mau mulai mengikuti seri ini sekarang. Barangkali, 34 tahun lagi, aku akan mulai menonton "One Piece" agar tidak terlalu lama menunggu bagian selanjutnya dari ceritanya kalau aku punya kesempatannya. Setidaknya, aku sudah cari-cari tahu dari saat ini. Hhe.

Nah, sekian dariku. Jadi, siapa yang kalian suka? Zoro atau Sanji? Sanji atau Zoro? Jika kalian punya pendapat, jangan segan-segan untuk mengutarakan pikiran kalian. Terima kasih semuanya!
(Sumber: zerochan.net)

Video:

Bacaan lanjut:
  • Northouse, P. G. (2016). Leadership: Theory and Practice (7th Edition). Thousand Oaks, California: SAGE Publications, Inc.
  • Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2013). Organizational Behavior (15th Edtion). Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Education, Inc.
  • Rumelt, R. P. (2011). Good Strategy Bad Strategy: The Difference and Why It Matters. London: Profile Books.

#KronikKepemimpinan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar