Karena akhir-akhir ini, saya cukup hooked up dengan lagu "Wherever I Go" dari OneRepublic, apalagi pada bagian "No easy love could ever make me feel the same... make me feel the same... make me feel the same-same-same~", saya mencoba untuk me-review video klipnya yang sangat "breaking through", cocok dengan iramanya.
Ulasan Video Klip "Wherever I Go"
Judul: Wherever I Go
Artis: OneRepublic
Sutradara: Joseph Kahn
Produser: Jil Hardin
Pemeran: Kenneth Choi, Yvonne Lu, dan OneRepublic (Ryan Tedder, Drew Brown, Brent Kutzle, Eddie Fisher, dan Zach Filkins)
Link Video: https://m.youtube.com/watch?v=OXWrjWDQh7Q (versi resmi) dan https://m.youtube.com/watch?v=gCoZ2DuRgeQ (versi performance)
Ada dua versi dari video klip "Wherever I Go", yaitu versi resmi dan versi performance. Saya akan membahas keduanya. (Disarankan untuk menonton kedua video klipnya terlebih dahulu.)
Pada versi resmi, terdapat narasi visual tentang seorang pria (Kenneth Choi) yang menjalani rutinitas ke kantor yang "biasa-biasa saja", monoton, dan membosankan. Semua di sekitarnya hanya hitam-putih-abu-abu. Pada akhirnya, ia mencoba untuk "memberontak" setelah naik satu elevator dengan wanita idamannya (Yvonne Lu). Ia meletakkan koper kerjanya, mendatangi meja rekan-rekan kerjanya dan mengganggu mereka, menari-nari, serta melakukan hal-hal aneh lainnya dengan cepat. Awalnya, rekan-rekan kerjanya terkejut, tetapi mereka akhirnya ikut menari seperti pria itu. Si pria di atas kursi beroda didorong si wanita idaman ke sebuah ruangan rahasia tempat OneRepublic bermain musik. Setelah beberapa saat ia menonton OneRepublic bermain, ia mundur kembali ke ruangan kerjanya lalu sekitarnya berubah menjadi cerah dan lebih berwarna dalam sekejap. Di akhir video, ia berdiri di dalam elevator dan menyadari bahwa tadi itu hanyalah khayalan serta melihat wanita idamannya pergi keluar dari elevator.
Cerita di dalam video klip versi resmi memfokuskan kita kepada si pria dan kehidupannya sehari-hari. Si pria bangun tidur, gosok gigi, sarapan, dan bahkan memakai sepatu diperlihatkan dalam cut-cut dengan durasi standar yang tidak terlalu lama untuk menunjukkan bahwa hal-hal itu biasa dilakukan setiap hari. Komposisi peletakan si pria yang ada di tengah frame membuat kita tidak perlu mencari ke mana-mana untuk mengetahui nasib si pria.
Kenneth Choi memerankan tokoh utama pria dan itu membuat kita tahu bahwa di video klip versi resmi, dialah bintangnya. OneRepublic-nya sendiri hanya muncul sebentar. Namun, OneRepublic memegang bagian yang penting pula. Jadi, kita hanya difokuskan kepada storyline-nya. Begitulah video klip ini.
Satu hal anehnya adalah layar komputer-komputer para karyawan yang hitam. Jika para karyawan ingin terlihat sibuk, seharusnya komputer-komputernya menyala. Poin inilah yang menyebabkan mudah ditebaknya para karyawan yang akan mengikuti si pria menari.
Komputernya tidak menyala.... |
Video klip ini memiliki kesan bersemangat yang menyertai alunan "Wherever I Go" yang funky. Akan tetapi, kalau dilihat dari keseluruhan video, gambaran ceritanya tidak sesuai dengan isi lirik lagu OneRepublic yang satu ini. Apa hubungan antara pria Korea pekerja kantoran berjoget-joget dengan obsesi mencari kebenaran (cinta)? (Lirik lagu "Wherever I Go": http://genius.com/Onerepublic-wherever-i-go-lyrics)
Pada versi performance, diperlihatkan hanya OneRepublic yang bermain musik di dalam ruangan rahasia pada versi resmi. Jika pada versi resmi, kita mengikuti cerita pria kantoran yang ingin bebas, kita hanya menonton OneRepublic pada versi ini. Kita bisa melihat personel-personel membawakan lagu dengan amat enerjik. Ryan Tedder, sang vokalis, mendapat focusing shoot paling banyak, mungkin sengaja agar ia menjadi point of interest-nya. Akan tetapi, bagi saya, mengapa malah Drew Brown si gitaris yang jadi point of interest? Setelah saya teliti, ternyata itu disebabkan permainan gitar Drew Brown yang sering di-close up dan dalam pandangan subjektif saya, ia memang "menarik". #IYKWIM
(Sudah cukup. Lupakan saja....)
Yang menjadi kejanggalan adalah tidak adanya pemain piano atau mungkin kibor dalam video klip versi performance (dan versi resmi juga). Padahal, saya mendengar suara piano/ kibor pada intro lagunya.
Well, (mungkin) memang ada. Dari https://en.m.wikipedia.org/wiki/Wherever_I_Go_(song). |
Mungkin akan lebih masuk akal jika ada pemain piano (atau salah satu sebangsanya piano) dalam video klip, contohnya seperti pada awal-awal video klip versi performance, ada Ryan Tedder memainkan kibor karena Ryan Tedder bisa bermain piano.
Ryan Tedder di Awal Video Klip Versi Performance Jadi..., di mana piano Anda, Tuan? |
Ryan Tedder terlihat sangat bright dalam video klip "Wherever I Go", baik pada versi resmi maupun pada versi performance. Saya jadi terheran-heran dengan rambut Ryan Tedder yang tetap rapi walaupun Ryan Tedder berputar-putar, lompat-lompat, dan jejingkrakan. Ryan Tedder dalam video klip ini juga mengingatkan saya pada pemeran Profesor Moriarty dalam film Sherlock Holmes: A Game of Shadows.
Di sini, Ryan Tedder mirip Jared Harris "Profesor Moriarty" dari film Sherlock Holmes: A Game of Shadows. |
Kedua versi sama-sama energetic terlihat pada orang-orang yang disyuting dalam video klipnya. Namun,—jika saya harus memilih—saya lebih suka versi performance-nya karena propertinya yang vintage (berwarna hitam, putih, dan keemasan) sehingga terlihat keren dan sederhana tetapi menarik. Saya juga bisa melihat personel-personel OneRepublic berpakaian dominan hitam yang tampan-tampan dengan jelas. Saya pun terbawa dengan performa personel-personel OneRepublic yang bebas berekspresi. Dalam skala 1 s.d. 5, saya beri nilai 3,9 untuk versi resmi dan 4,2 untuk versi performance.
Sudah. Itu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar