Selasa, 27 Desember 2022

Album-Album yang Membuat Perasaanku Campur Aduk

Rasanya tidak ingin membenci, tetapi tidak bisa menyukai.
Ini bernilai plus, tetapi ada yang minus.
Ini bukan paradoks, tetapi inilah kenyataannya.
Begitu seterusnya dengan segenap tapi-tapian lainnya. Kini, aku akan mengulas beberapa album yang tidak kubenci tetapi juga tidak kusukai. Perlu diingat bahwa dengan aku mengulas seperti ini bukan berarti album-album yang ada di daftar ini benar-benar jelekbeberapanya sangat bagus malahan. Aku menulis ini berdasarkan pendapat subjektifku saja. Toh, aku bukan kritikus musik atau pengulas ahli. Tidak menutup kemungkinan bahwa album-album di sini masih worth to binge-listening till the end. Semoga saja album-album ini membuat kalian tertarik untuk menambahkan mereka ke playlist kalian. Atau tidak? Jadi, mohon perhatikan ulasanku terhadap album-album ini.

The Colour and the Shape, Foo Fighters (1997)

Sebagai orang yang menyukai seni, judul dan desain kover albumnya membuatku tertarik. Aku pun sudah lama mengetahui bahwa Dave Grohl adalah drumer dan vokalis yang andal. Grup musiknya, baik Foo Fighters maupun Nirvana, adalah grup-grup yang menempati jajaran atas grup rok terbaik di dunia. Tidak heran kalau para pengulas bilang album ini bagus. Ini sebetulnya album yang bagus. Namun, ekspektasiku terhadap lagu-lagu di album ini terlalu tinggi ternyata. Sesungguhnya, aku menyukai narasi yang disuguhkan The Colour and the Shape, tetapi repetisi klimaks di album ini malah membuatku merasa ada yang kurang. Mungkin aku bosan? Kalau aku ibaratkan, rasanya bak meminum teh hitam yang kurang pekat dan kental. Masih bisa terasa enak, menyegarkan, dan meredakan dahaga, tetapi ada esensi yang hilang. Sayang sekali menurutku.
Lagu yang disukai: "Hey, Johnny Park!", "My Hero", dan "Everlong"
 
Because of the Times, Kings of Leon (2007)

Ini merupakan salah satu album terbaik Kings of Leon; para penggemar menggilainya dan para kritikus mengapresiasi album ini. Namun, aku, kok, tidak begitu suka, ya? Apa karena aku merasa tidak nyaman dengan lagu "Charmer" yang membuat Caleb Followill (vokalisnya) teriak-teriak tidak jelas? Oke, aku mengerti lagunya dimaksudkan untuk terdengar emosional. Apa karena lagu-lagu lainnya yang membuatku bosan selain lagu-lagu yang kusuka di album ini? Lagu yang cocok denganku di album ini hanya "On Call". Lagu-lagu lainnya enak didengar dengan komposisi dan aransemen yang menarik, tetapi tidak ada yang menyamai dan menyemai ketertarikan dan keterikatanku dengan lagu "On Call". Kesimpulannya, aku tahu mengapa Because of the Times membuat Kings of Leon menjadi salah satu grup musik terbaik Amerika dengan ciri khas southern USA ala koboi-koboian. Sayangnya, ini tidak terlalu masuk preferensiku.
Lagu yang disukai: "Knocked Out", "On Call", dan "Fans"
 
AFI (The Blood Album), AFI (A Fire Inside) (2017)

Aku juga tidak tahu mengapa album ini terdengar membosankan untukku, padahal konsepnya sangat bagus. Temanya sederhana, tetapi artistik, penuh dengan referensi warna. Oh, aku sebenarnya ingin menyukai album ini. Terutama karena album ini adalah salah satu album AFI yang dinilai tinggi oleh kritikus. Mungkin mendengarkan album ini laksana terlalu lama berada di galeri yang memamerkan karya-karya the blue period oleh Pablo Picasso. Bagus, tetapi kelu. Layaknya the blue period milik Pablo Picasso, AFI adalah the red period dari AFI yang dibawakan dengan segenap semangat sebagai milestone untuk album ke-10 mereka. Aku senang album ini bisa mencapai peringkat tinggi di banyak daftar album terbaik. Aku agak sedih saja karena butuh waktu lebih lama bagiku untuk menikmati AFI.
Lagu yang disukai: "Aurelia", "Snow Cats", dan "White Offerings"
 
Simulation Theory, Muse (2018)

Setelah mendengarkan album ini, aku paham mengapa pengulas dan kritikus tidak begitu menyukai album ini. Aku terkejut dengan pembukaannya, yaitu lagu "Algorithm" yang sangat di luar dugaanku karena beratnya penggunaan dubstep di lagu tersebut. Kekagetanku meningkat karena lagu "Propaganda" dan "Get Up and Fight" yang makin menjadi electronics dan dubstep-nya. Aku sama sekali tidak bilang kalau itu bukan lagu-lagu bagus, aku hanya dibuat bingung dengan mereka, begitu saja. Selain itu, aku tidak terbayang hal lain ketika mendengarkan album ini selain "serangan vampir dan zombi di dunia Matrix". Sepertinya, Muse berusaha mengulang tema sci-fi dan per-dubstep-an dari The 2nd Law, tetapi tidak sukses melampauinya. Oke, bahkan album "terburuk" Muse tidak bisa dibilang jelek karena ini dibuat dengan sangat rapi. Hanya saja, tidak banyak lagu yang aku sukai di sini. Satu poin plus dari album ini adalah palet warna-warna neon dari kover album ini yang memberikan kesan futuristik. (Kalau dibuat film, mungkin aku bakal lebih menikmatinya.)
Lagu yang disukai: "The Dark Side", "Break It to Me", dan "Dig Down"
 
amo, Bring Me the Horizon (2019)

Ini adalah album yang membuat BMTH disangka pindah haluan, padahal tidak (coba saja lihat Post Human). Masalahnya, meskipun berusaha untuk menjadi lebih mainstream, isi album ini tidak sepenuhnya generik. Mungkin aku bisa bilang kalaupun BMTH berusaha membuat lagu-lagu pop, lagu-lagunya masih terkesan eksperimental. Experimental pop jadinya. Ya, amo ini memang sangat berbeda dari album-album BMTH sebelumnya, terutama dari pemanfaatan musik elektronik dan per-dubstep-an. Aku menghargai eksperimen BMTH di album ini, aku pun masih bisa menikmati amo, tetapi ada beberapa hal di album ini yang miss dan kurang enak di telingaku. Seperti terlalu memaksakan aliran metalcore BMTH ke pop sehingga aku takut BMTH kehilangan ciri khas mereka. Yah, bukan album yang masuk daftar 10 besarku. Akan tetapi, banyak kritikus yang memuji album ini, jadi amo tidak sepenuhnya buruk untuk sebuah hasil eksperimen.
Lagu yang disukai: "nihilist blues", "wonderful life", dan "mother tongue"

***

Begitulah album-album yang membuat perasaanku campur aduk. Seperti yang kubilang, aku tidak membenci sekaligus tidak menyukai album-album ini. Kalau kalian penasaran, coba dengarkan album-album ini untuk mengetahui yang sebenarnya dan merasakan sendiri menurut kalian. Siapa tahu memang ada lagu dari album-album tersebut yang membuat kalian tertarik.

Bagaimana pendapat kalian? Apakah album-album ini adalah album-album yang bagus?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar