Kamis, 05 September 2019

Istikamah

Istiqamah (Istikamah)
Secara etimologi:
Berasal dari dua kata, yaitu

  • Qama = tegak, lurus dan tidak bengkok
  • Ista = meminta usaha dan keinginan untuk mewujudkan sesuatu
Secara terminologi:
Usaha untuk mewujudkan diri yang senantiasa melakukan suatu kebaikan.
Dalam KBBI, istikamah (n) berarti sikap teguh pendirian dan selalu konsisten.
Beberapa kata yang memiliki kaitan dengan 'istikamah':

  • Konsisten: 1) (a) tetap (tidak berubah-ubah); taat asas; ajek, 2) (a) selaras; sesuai
  • Persisten (n): 1) (v) terus-menerus; bersinambung, 2) (a) gigih; kukuh
Jadi, beristikamah adalah menjadi konsisten dan persisten.

Istikamah dalam Membina Diri

Gambar 1
HR. Muslim (no. 38), Ahmad (III/413), At-Tirmidzi (no. 2410), An-Nasā'i dalam As-Sunanul Kubra (no. 11425, 11426, 11776), Ibnu Mājah (no. 3972), Ad-Dārimi (II/298), Ath-Thabrani dalam Al-Mu'jamul Kabīr (no. 6396, 6397, 6398) Ath-Thayālisi (no. 1327), Ibnu Abi `Ashim dalam As-Sunnah (no. 21--22), Ibnu Abid Dun'ya dalam Ash-Shamt (no. 7), Al-Hakīm (IV/313), Ibnu Hibbān (no. 938, 5668, 5669, 5670, 5673-At-Ta'līqatul Hisān), Al-Baihaqi dalam Syu'abul Imān (no. 4572, 4574, 4575), dan Al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (no. 16)
(Sumber: Materi Mentoring Agama dan Etika Islam ITB 2018 dan https://almanhaj.or.id/3351-iman-dan-istiqamah.html)

Membina diri adalah pembinaan yang dilakukan oleh seorang muslim terhadap dirinya sendiri untuk membentuk kepribadian Islami yang komprehensif yang meliputi aspek ilmu pengetahuan, aspek keimanan, aspek akhlak, aspek sosial, dan lainnya serta meningkatkan derajat kesempurnaan manusia. Membina diri menjadi sesuatu yang urgen karena kitalah yang memahami apa yang sebenarnya kita sendiri butuhkan untuk berkembang. Siapa lagi yang mengenal diri kita selain kita sendiri? "Mengapa kita harus membina diri?" Karena menjadi manusia yang bermanfaat membutuhkan proses yang sangat panjang. Manusia harus senantiasa memperbaiki diri agar menjadi lebih baik setiap hari, setiap waktunya.
Contohnya ada pada Rasulullah SAW.
  • Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum jadi nabi, dipersiapkan, dibina, dan dijaga oleh selama 40 tahun.
  • Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum menyiarkan Islam secara terang-terangan ke seluruh masyarakat Makkah dipersiapkan dulu 5 tahun setelah turunnya wahyu pertama.
Rasul saja mempersiapkan dan membina diri dulu, apalagi kita.

Bagaimana Caranya Beristikamah dalam Membina Diri?

Membina diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik ada banyak caranya, seperti senantiasa mengikuti kajian-kajian keislaman, menentukan target-target amalan, berkumpul dengan orang-orang saleh dan lain sebagainya. Namun, beristikamah untuk senantiasa ingin memperbaiki diri dan membina diri adalah perkara yang lebih berat untuk dilakukan.

Cara-cara untuk Istikamah dalam Membina Diri
  • Senantiasa Bermuhasabah
Bermuhasabah artinya mengevaluasi diri sendiri.
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (Q.S. Al-Hasyr [59]: 18)
  • Menghadirkan Motivasi-motivasi dalam Diri
Ada beberapa cara untuk menghadirkan motivasi:
  1. Mengingat kembali balasan yang akan diberikan Allah kepada orang yang selalu membina diri.
  2. Mencari teman-teman yang selalu mengingatkan untuk menjadi lebih baik.
  • Berdoa kepada Allah agar Diberi Keistikamahan
Karena hanya Allah-lah pemberi taufik dan hidayah serta pembawa kemudahan setelah kesulitan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar