Senin, 31 Desember 2018

Kronik Kepemimpinan

[KRONIK KEPEMIMPINAN: 0]
- Prolog -


Satu teladan lebih baik daripada seribu nasihat.

Tapi ini bakal lebih, sih.

2018 sudah menjadi tahun yang membuat saya berumur seperlima abad jika dihitung dari peredaran bumi terhadap matahari (ya, kan?). Dan selama itu pula, saya menemukan banyak orang-orang berharga yang "mewarnai" hidup saya sekitar pada tahun ini. Bukannya yang lain tidak, tetapi yang ini-ini menurut saya yang terasa berpengaruh dan ini adalah apresiasi saya untuk mereka. Saya juga menganggap mereka panutan kepemimpinan karena dampak yang mereka berikan.

Yak, tetap semangat, semuanya! Stay tune!

[KRONIK KEPEMIMPINAN: 1]
Abi & Mama


Abi dan Mama adalah dua sosok yang sangat berarti buat saya. Sedari dulu, sedari saya kecil, mereka menjadi contoh untuk saya. Mereka yang selalu ada saat saya sedang down. Mereka yang memberi saya dukungan dan hiburan walau mungkin saya sedang tidak membutuhkannya. Tapi, begitulah mereka, selalu ingin memberi. Yah, saya memang harus banyak mengapresiasi mereka meski itu tidak bisa membalas semua jasa mereka. Saya benar-benar berharap mereka selalu bahagia.

[KRONIK KEPEMIMPINAN: 2]
Umar bin Khaththab dan Hafshah binti Umar


Terkadang, saya dan teman-teman diberi masukan untuk mencontoh seorang sahabat Nabi Muhammad shalallahu `alaihi wassalam. Saya menemukan sahabat nabi yang "mirip" saya adalah Umar bin Khaththab radhiyallahu `anhu. Umar bin Khaththab radhiyallahu `anhu terkenal dengan keberaniannya. Seorang pemimpin yang koleris, tetapi baik hati terhadap keluarganya. Saat menjadi khalifah, beliau senantiasa membantu rakyatnya dan mendahulukan merekaorang yang lebih dulu lapar dan terakhir kenyang demi rakyatnya. Ketegasan yang dimilikinya ini diturunkan kepada putrinya, Hafshah binti Umar, yang menjadi salah seorang istri Rasulullah shalallahu `alaihi wassalam. Like father, like daughter. Jadi, sahabat nabi yang ingin saya contoh adalah Umar bin Khaththab. Shahabiyah-nya? Hafshah binti Umar.

[KRONIK KEPEMIMPINAN: 3]
Ilham Octiano


Orang yang saya maksud pada foto adalah yang di posisi tengah. Pertama kali banget lihat orang ini adalah pada saat DDAT 2017, dia jadi koorlapnya. Terus ketemu lagi di Kolaborasa, dia jadi ketuanya. Setelah itu, jadi suka ngobrol dan berbagi pengalaman. Hamoc adalah orang paling suportif yang saya kenal terhadap rekan-rekannya.

Terus berkembang, Bos! Tetap berbagi kebaikan kepada banyak orang.

[KRONIK KEPEMIMPINAN: 4]
Muhammad Aditya Said


Danpasquwh (sengaja alay). Mungkin OSKM 2017 memang cuma sebentar, tapi impact dari orang ini masih terasa untuk pasukan-pasukannya. Memperhatikan pasukan-pasukannya juga. Terlihat bahwa ia berusaha mengukir prestasi di perlapanganan dan jadilah ia koorlap Parade Wisuda Oktober 2018. Hard work does pay! Semoga sukses selalu untuk orang ini.

+ sepertinya banyak dari pasukannya yang nge-calonin diri jadi kahim atau ketua-ketua lain.

[KRONIK KEPEMIMPINAN: 5 (last but not least)]
Firman Ramadhani


Pengurus OSIS SMAN 5 Bandung, ketua umum DKM Nurul Khomsah SMAN 5 Bandung, ketua acara Eureka SMAN 5 Bandung, ketua angkatan DDAT, kadiv personalia Kolaborasa 2017, dsb. dst.

Foto yang dipakai di atas adalah hasil screenshot bahan video teaser acara Eureka SMAN 5 Bandung. Waktu itu pengambilannya Januari 2017 (lupa tanggalnya). Sejak saat itu, saya tahu bahwa hidup saya tidak akan pernah sama lagi....

*
Kita mungkin hanya dua individu dengan mimpi kita masing-masing. Mimpi-mimpi itu mungkin sekontras siang-malam atau kanan-kiri. Well, bukan itu masalahnya. Urang mau menghormati maneh tidak hanya sebagai seorang ketua, tetapi juga sebagai seorang pemimpin, seorang teman, seorang manusia, dan seorang pria. Maaf sering ngeselin bin nyebelin. Maaf belum bisa mengerti maneh. Maaf kalau sulit romantis. Maaf urang bertindak egois.

Tapi, boleh urang tidak menyesal kalau suatu hari bisa menyusul atau bahkan melampaui maneh?



#KronikKepemimpinan
#2019AdaMyHeroAcademiaSeason4
#SatuUntukSemua
#RebornAsManyTimesAsNecessary

Tidak ada komentar:

Posting Komentar