Selasa, 14 April 2020

Jangan Lupa Bahagia

(Sumber: pixabay.com)

"Tapi, bagaimana caranya bahagia?" adalah pertanyaan yang mungkin akan pertama kali diajukan. Jika itu adalah saya sendiri, saya akan jawab, "Lakukan sesuatu, kecuali satu: menghindar dari masalah."

"Lah, bukannya masalah itu yang membuat tidak bahagia?" Kata siapa? Masalah justru adalah sesuatu yang memacu kita untuk melakukan sesuatu. Menghindar dari masalah mungkin membuat kita lega, tetapi itu hanya berlaku sementara dan bukan berarti kita bahagia.

Jika lelah, silakan beristirahat. Bergerak lamban tidak apa-apa asalkan jangan sampai berhenti.

Jangan lupa bahagia dengan tetap ingat untuk menghadapi apapun yang terjadi.

Selamat pagi!

#ntms
#KronikKepemimpinan

Rabu, 08 April 2020

Untukmu


Hai, manusia keren!

Malam turun seiring dengan signifikansi semangatmu yang turut merendah. Kamu bekerja sangat keras agar tujuanmu dapat diraih dengan bayaran segala hal yang kamu upayakan. Kamu telah melewati hari yang panjang. Kamu merasa bahwa apa yang kamu lalui seolah tidak ada ujungnya. Ini sulit, itu rumit, solusi pun berkelit. Kamu tidak tahu kalau ini semua akan berakhir.

Atau kamu tahu? Tidak mengapa. Baguslah. Nah, mungkinkah kamu terpikir jika tantangan yang kamu hadapi belum selesai juga karena memang belum waktunya untuk kamu berhenti belajar? Apapun yang terjadi dan di manapun posisi tempat kamu berada, kamu sudah setengah jalan. Biarkanlah setiap pembelajaran yang terambil menjadi berkah. Lelah yang kamu rasakan tidak sia-sia kalau kamu meniatkannya untuk ibadah.

Istirahatlah, kawan. Tubuhmu butuh kedamaian dan jiwamu butuh rehat. Kamu pantas mendapatkannya. Sayangilah dirimu seperti aku menyayangimu. ;)

Dari:
Aku, yang tengah memikirkanmu

Senin, 06 April 2020

Aku adalah Orang Romantis


Aku adalah orang romantis.

Aku biasa melihatmu dari kejauhan. Hanya dengan melihatmu dari kejauhan, aku bisa mengetahui sarapan apa yang kaumakan tadi pagi, acara apa yang kautonton di TV, dan aroma parfum apa yang kaupakai. Aku suka memendam-mendam sendiri perasaanku ini. Katakanlah, ada suatu keindahan dalam setiap rahasia dan semacam tantangan dalam kasih yang tak sampai. Yang seperti itu semoga saja membuatku belajar lebih banyak di tiap kesempatan.

Hingga pada suatu hari, tibalah waktuku untuk menyatakan perasaanku kepadamu. Di sinilah aku menyadari betapa kejujuran bisa membuka banyak pintu kemungkinan dan menutup pintu-pintu kemungkinan lainnya juga. Aku seperti tidak memerlukan suatu jawaban karena aku memang tidak menanyakan apapun. Yang kupahami adalah pengakuan akan perasaanku yang kulakukan bukan hanya untuk menghadapimu, melainkan untuk menghadapi diriku sendiri.

Aku adalah orang yang romantis. Aku masih ingin cerita hidupku berlanjut. Setelah pernyataan itu, kadang aku bertanya-tanya apakah kehendak bebas yang kubuat memengaruhi jalan cerita dan segala rangkaian kejadian selanjutnya. Yang aku takutkan adalah jika tidak adanya perubahan antara setelah aku menyatakan perasaanku dan jika aku memendam perasaanku. Mungkinkah yang kutakutkan bisa terjadi dan menjadi nyata? Lalu, apakah aku masih merupakan orang yang romantis? Ah, akan tetapi, segala sesuatu yang terjadi pasti ada alasannya, disukai atau tidak.

Aku adalah orang yang romantis. Alasannya adalah aku ingin berjuang untuk melakukan apa yang kucinta dan mencintai apa yang kulakukan.

Menurutmu bagaimana?

Minggu, 05 April 2020

Tanpa Penyesalan


Hai, kalian! Apa kabar? Bagaimana keadaan kalian?

Aku mencintai orang-orang yang kepada mereka kuberi sesuatu, yaitu kalian, dan aku memberi karena aku mencintai kalian. Aku ingin menyediakan waktuku bersama orang-orang yang kucintai. Dan di saat seperti ini, apakah perasaanku sampai ke kalian? Apakah kalian juga ingin meluangkan waktu bersamaku? Akan tetapi, no pain, no gain. Yang kudapatkan adalah sebuah kesadaran dan penyadaran bahwa akan sangat sulit bagi kalian untuk membuatnya menjadi kenyataan, terlebih karena aku mungkin pernah melakukan kesalahan di waktu lalu. Sayangnya, aku belum mau melepaskan kalian dan aku merindukan kalian. Jadi, tolong beri tahu aku, apakah mengatakan perasaanku yang sebenarnya adalah sebuah kesalahan?

Karena aku tidak menyesal melakukannya.

(Dalam karantina fisik dan juga emosi, dari aku, untuk kalian.)